Ads 468x60px

Banyak cara untuk sukses jangan pernah menyerah
Kami melayani pembuatan dan pemesanan furniture, kithcen set dan meubelair

6/29/2013

DESAIN INTERIOR FURNITURE

Desain Interior adalah merancang ruangan atau tata ruang,  ruangan yang dibatasi oleh dinding pada bagian  sampingnya atau plafon pada langit-langit  bagian atasnya. Interior merupakan Produk khusus yang dibuat atau direncanakan sangat khusus oleh pemiliknya dan di produksi sangat teliti, sebab Interior memerlukan ketepatan penempatan barang, detail dan ukuran yang tepat untuk menyamakan Furniture yang dibuat dengan ukuran ruang yang sebenarnya. Sehingga antara Penjual dan pembeli memiliki gambaran pasti tentang produk interior yang dimaksud. Untuk ukuran Mebel Interior diukur dan dicatat secara langsung agar produk yang dihasilkan sesuai dengan ruangan yang ada.

BAHAN DASAR PRODUK

Kami menggunakan bahan pabrikan maupun Solid tergantung pesanan. Untuk bahan pabrikan kami menggunakan kayu lapis yang total ketebalannya dikombinasikan menggunakan ketebalan antara 12mm; 15mm dan 18mm sebagai kontruksi dasar. untuk kontruksi penunjang biasanya menggunakan triplek antara 3mm ; 5mm dan 9mm. untuk bagian yang lainnya digunakan Blockmelaminto yaitu kayu lapis triplex yang sudah difinising putih baik mengkilat maupun dop. Bahan-bahan dasar tersebut kami kombinasikan untuk mendapatkan Interior yang baik  (dalam penggunaan maupun kontruksi ).


Untuk bahan solid biasanya kami menawarkan menggunakan kayu jati sebagai Bahan dasar pembuatan Interior, selain serat kayunya yang baik, kayu ini cocok untuk pekerjaan mebel sebab kayu jati sudah terbukti kualitasnya dan tahan lama ( awet ).

FINNISING

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal kami menawarkan menggunakan HPL, melamik, duco atau sesuai pesanan sebagai finising akhir, dimana bentuk, model dan corak sangat banyak tersedia di pasaran. Untuk bahan-bahan tertentu kami menyesuaikan dengan furniture pesanan sebagai finising atau pekerjaan akhir,  untuk warna pun banyak tersedia di pasaran tinggal bagai mana kebutuhan.




Memilih Finishing

Kami sering bertemu dengan klien yang menanyakan apa itu duco, melamic, HPL dan veneer. Ternyata masih banyak orang awam yang belum mengetahui perbedaan masing – masing finishing tersebut. Oleh sebab itu, saya membuat artikel ini untuk membantu klien saya dan rekan – rekan pembaca untuk dapat mengetahui jenis – jenis finishing dan menentukan finishing yang cocok dengan konsep desain interior hunian anda.


1. Finishing Melamic
Melamic adalah sejenis pelitur, yaitu cairan yang disemprot sebagai pelapis luar furniture dan melamic termasuk dalam pelapis yang berbentuk transparan atau clear finishes. Pelapis ini mampu menutup permukaan kayu sehingga pori – pori kayu tidak terasa, keunggulannya urat kayu tetap terlihat, sehingga furniture yang menggunakan finishing melamic akan tetap terlihat natural dan tampak mewah.  Jenis finishing melamic ada 2 yaitu dof dan mengkilap (glossy).

Contoh Kitchen Set Melamic


2. Finishing Duco

Berbeda dengan melamic, finishing duco adalah berbentuk cat dan membuat serat kayu menjadi tidak terlihat lagi. Hasil tampilan duco berkesan mewah, anda dapat memilih beberapa warna yang sesuai dengan selera anda. Warna yang sering digunakan oleh klien biasanya putih glossy. Dengan duco anda akan mendapatkan nuansa furniture yang modern, kelebihannya jika anda bosan dengan warna yang ada, anda dapat dengan mudah mengecatnya dengan warna lain. Kelemahan duco adalah baunya cukup tajam, ada baiknya anda tidak terlibat dalam proses finishing ini.

Contoh Kitchen Set Duco


3. Laminasi (laminated)

Selain finishing duco dan melamic, anda dapat memilih jenis finishing berbentuk laminasi (laminated) seperti HPL (High Preassure Laminated) dan Venner. Jenis laminasi ini akan ditempel pada permukaan furniture anda. Kelebihan jenis laminasi ini adalah anda dapat memilih berbagai macam tipe tekstur. Kelemahannya dalam waktu yang lama laminasi ini dapat mengelupas, terlebih jika sering terkena air dan udara lembap.

Contoh HPL



Artikel asli

6/28/2013

Cara menempel HPL, Taconsheet, PVC dan Veneer



Dalam tulisan ini sekarang saya mungkin akan membahas sedikit tentang finishing pada furniture dan bagaimana cara melakukannya. Karena beda material pada finishing beda pula pengaplikasiannya. seperti kita ketahui finishing sangat penting terhadap funiture selain untuk nilai estetika dari furniture itu sendiri juga untuk membuat furniture itu menambah ketahanan kayu itu dari faktor external seperti cuaca yang lembab, benturan dll.

Seperti kita ketahui finishing ada beberapa jenis yaitu, Finishing cat (melamik & duco) dan finishing tempelan yang berupa bahan sintetis yaitu Veneer (lapisan tipis kayu asli), HPL (laminate), Tacon, PVC (polyvinyl carbonate) yang bentuknya berupa lembaran atau roll dan direkatkan dengan menggunakan lem khusus.

Ok, untuk pengaplikasiaan pada bidang kayu (Plywood, MDF dan Particel Board) adalah sama. Tetapi tergantung dari material apa yang akan kita pakai.

Finishing pada Veneer lebih mudah dibanding  material tempel lainnya..karena cukup menggunakan lem kuning atau lem putih (bila dengan lem putih biasanya harus lama pada proses penge-press-an) supaya tidak mudah lepas. Hanya saja untuk benar-benar bagus harus di cat semprot atau kuas (untuk detil fiinshing veneer pada kesempatan lain akan saya bahas)

Untuk finishing  HPL dan Taconsheet, lem yang digunakan bisa untuk semua lem dari rentang harga Rp. 85.000 keatas atau bisa kita lihat dari tingkat kekentalan lem tersebut (karena biasanya beda harga beda pula tingkat kekentalannya dan beda pula daya tahannya..harga gak bisa bohong sob..hehehe). Mungkin yang perlu diperhatikan adalah saat menyambung siku/sudut dari bidang tersebut dan saya menyarankan untuk siku/sudut tersebut lebih baik menggunakan lapisan edging (yg lebarnya 2 cm s/d 5 cm). Bisa juga menggunakan HPL tersebut dan saya menyarankan juga untuk pergi ke tukang cat oplosan meminta mereka supaya membuat warna pokok yang sama dari HPL tersebut (seperti kita ketahui pada HPL selalu hitam pada bekas potongannya) agar kita bisa menutupi/menyamarkan bekas potongan tadi.

Terakhir finishing menggunakan PVC ((polyvinyl carbonate), memang agak susah untuk mendapatkan hasil yang bagus karena material ini sangat tipis (0,04mm, sekali lagi harga gak bisa bohong tapi jangan kuatir asal kita bisa sabar pasti hasil yang didapat bisa maksimal. Untuk aplikasi pvc ini biasanya (kami di workshop) menggunakan lem dengan harga Rp. 85,000,- s/d Rp. 90,000,- karena mengejar tingkat kekentalan yang sedikit encer supaya saat penempelan bisa diurut (menggunakan kayu dilapisi kain) sambil ditekan ke material kayunya bila menggunakan lem yang kekentalannya tinggi biasanya akan menggelembung seperti udara (lagipula dari sisi penjualan biasanya finishing dengan pvc ini sangat murah harga per-unitnya, saya memang tidak sarankan). Untuk sudut-sudutnya lebih baik dilakukan pelipatan dengan cara dipotong dengan cutter dan jangan sampai terpotong putus pvc itu supaya bisa dilipat dan dijadikan edging. Untuk pemotongan pada sisa2 lipatan itu lebih baik saya sarankan menggunakan media tidak tajam (supaya garis pemotongan lainnya tidak terkena/terserut).

Untuk aplikasi diatas (kecuali veneer) memang lebih baik menggunakan edging untuk menutup sisi2 material tersebut..tapi harus diingat juga pada siku/sudut edging tersebut dihaluskan menggunakan mata router khusus. Dan untuk veneer (bila budgetnya bagus akan lebih kuat dengan menggunakan lem heverin yang harganya Rp. 250,000an)

Semoga tulisan dari pengalaman kita di workshop bisa berguna bagi kawan2 semua.. thanks 4 all.

View the original article here

Followers